Gurat wajah itu...

Dalam kisah perjalanan hidup
aku menemukan berbagai tipe orang dengan status, sifat, dan kedudukan yang berbeda-beda.
ketika aku masih sekolah SMP, aku senang berkumpul dengan orang yang usianya di bawahku ( anak kecil) kami sampai bersahabat, kalau pulang sekolah ngumpul, main bersama dan botram...
Ketika SMA aku jarang keluar rumah...dan bisa dikatakan sahabatku sedikit, aku sudah mulai melepaskan bermain dengan orang yang usianya di bawahku. kadang aku bermain dengan teman sebangku, tetapi itu juga agak jarang...kemudian ketika SMA aku punya seseorang yang sudah aku anggap seperti kaka sendiri. Jadi kita adik kakaan hehe
Setelah keluar sekolah, aku masuk ke dunia kerja,,,awalnya kaget dengan kejamnya dunia kerja tetapi lama-kelamaan aku bisa menyesuaikan diri. Karena banyak yang dewasa nya, aku jadi punya teman orang dewasa. lebih tepatnya bergaul dengan orang yang lebih tua usianya dariku.
Sambil kerja aku memutuskan untuk lanjut sekolah, aku cari universitas yang bisa sambil kerja.Kemudian dapatlah aku universitas swasta di daerah soekarno hatta, keudian aku masuk kelas karyawan dengan jurusan matematika. Karena kelas karyawan tentunya teman-temanku sebagian besar adalah karyawan, hanya saja karyawannya bukan karyawan pabrik tetapi karyawan di sekolah alias guru. Sampai beberapa tahun kemudian aku mendapatkan seorang teman baru yang usianya jauh di atasku, bahkan mungkin lebih tua daripada orang tuaku.
Awalnya biasa saja, tetapi emang dasar mata pebisnis yah, jadi aku deketin aja siapa tahu bisa beli daganganku hahahha ternyata ibu itu memang baik, suka beli meskipun sebenarnya tidak butuh-butuh amat.
Sampai pada akhirnya kita mulai dekat, aku sering main ke rumahnya, beliau juga sering beli barang yang aku tawarkan. Sampai tiba waktu ketika beliau pensiun.
Sedikit banyak aku tahu cerita tentang kehidupan beliau, karena namanya juga perempuan ya, sukanya curhat termasuk aku dan beliau hehehe
karena kami sudah dekat, kami sudah seperti CS...
Ketika kemarin aku mengantarkan pesanan botol minum untuk beliau, beliau curhat...
bahwa beliau tidak bisa melihatku, iya, belaiu punya penyakit glukoma kalau tidak salah. Dan sudah operasi...aku tahu kabarnya waktu itu, dan aku agak kaget mendengar pernyataan beliau.
" ibu, gak bisa lihat neng, cuman karena lihat motor warna merah dan suara neng yang sudah familiar jadi ibu tahu kalau itu neng, ibu hanya menebak-nebak"
"wah, bener bu?" kataku dengan kagetnya
"iya, bener"
"jadi, ibu gak bisa lihat wajahku?" tanyaku sekali lagi meyakinkan
"enggak....ngbelegbeg...gak kelihatan hanya kelihatan warna jaketnya aja coklat, tapi kalau wajah gak kelihatan." jawabnya menegaskan
" serius bu? terus ibu gak bisa lihat biru juga dong?" tanyaku, biru adalah cucu kesayangan beliau yang masih berumur 5 tahun tetapi badannya besar dan tinggi.
"engga...hanya bisa lihat bajunya aja warna hijau" jawab beliau
sesaat aku pandang wajah beliau....dan aku langsung teringat ibuku sendiri...
wajah tua itu....gurat wajah yang menandakan bahwa beliau sudah sepuh itu...
ya Alloh...sedih aku lihatnya, ingat wajah ibuku sendiri...
ibu,,,, harusnya ibu tidak boleh banyak pikiran, harusnya ibu menikmati masa tua ibu dengan bahagia tanpa di repotkan oleh cucu dan orang-orang yang menggantungkan beban hidupnya pada ibu.
Sedih rasanya lihat ibu ini, ibu sudah tua tetapi masih banyak yang harus di urus, masih banyak yang harus di pikirkan.
Bagaimana kalau ibu meninggal? mungkin aku akan kesepian karena kehilangan seorang teman yang memang sudah seperti ibuku sendiri.
Dari situ aku menyadari kalau ibu sudah tua, ibu butuh perlindungan. Tetapi harus berlindung pada siapa? sementara orang-orang di sekelilingnya justru berlindung pada beliau.
Aku lihat matanya, matanya seperti ada daging yang menepel mendekati bola matanya.
Bagaimana rasanya bu? bagaimana rasanya ketika penglihatan ibu sudah seperti itu?
adakah rasa takut?
adakah rasa khawatir?
bagaimana kalau semakin hari kondisi ibu semakin buruk?
duh, rasanya ngebayangin itu saja aku sudah tidak sanggup.
Ibu, ibu neni...semoga ibu di berikan kesehatan yang panjang oleh Alloh. dan di berikan keberkahan hidup....
dan dari situ aku juga sadar bahwa ternyata orang tua itu butuh teman curhat, butuh untuk di dengarkan...dan butuh untuk di perhatikan.
Sama seperti ibuku sendiri. Pantas saja kalau aku pulang ke rumah...aku selalu di serbu oleh berbagai cerita dari ibuku...mungkin ibuku memang sudah menunggu-nunggu aku hanya sekedar untuk mendengarkan ceritanya, dan itu sudah bisa membuatnya bahagia.
Oke mah, doakan aku bisa sering menengokmu dan memberikan apa yang bisa membuatmu bahagi dan selamat di dunia dan akhirat. aamiin
untuk semua anak di dunia ini, sayangi orang tua kalian
sayangi orang tua kalian
sayangi orang tua kalian
sebagai mana beliau menyayangi kalian sedari kecil hingga detik ini.
Salam sayang dan cinta untuk seseorang bernama ibu di seluruh dunia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JATUH CINTA

Libur panjang ceritanya

Mahasiswa semester akhir yang akan segera beakhir pakai toga.aamiin( mohon do'anya :))