interview
Finally, i called for interview...yeay yeay yeay
Tepat 1 februari aku wawancara di salah satu sekolah swasta di bandung yang berlokasi di arcamanik.
Aku masuk ke Sekolah inklusi yang di dalmya terdapat siswa normal dan ABK, aku melamar sebagai guru pendamping ABK.
Yah, biasanya aku dengar dari teman-temanku tentang mereka yang ABK< dan pengalaman temanku mendampingin ABK.
Sekarang aku nekat memutuskan jadi guru ABK demi mendapatkan gaji minimal satu juta, hahaha
Gila gak sih?
Tapi aku tidak mau gelap mata juga,,,aku sadarkan diriku untuk menjadi guru seutuhnya, untuk menjalani peran guru seutuhnya, yaitu memberikan ilmu yang tulus dan ikhlas...karena itulah yang akan jadi tabunganku di akhirat kelak, lewat mereka anak-anak didikku lah aku bisa sampai ke surga, kenapa tidak kan? Dan karena memberikan ilmu yang tulus dan ikhlas lah yang akan terserap, yang akan menjadi ilmu...
Aku ingin gaji minimal satu juta itu karena terdesak kebutuhan hehe
dan karena aku kurang kreatif...sehingga butuh media untuk menyalurkan bakatku dan mengembangkan diri.
Okay, hari pertama wawancara aku langsung observasi...
setelah dua kali wawancara di tempat yang berbeda aku jadi menyadari, kalau ternyata aku ituh tidak suka di wawancara...di korek-korek tentang kehidupanku, di tanya kelebihan dan kekuranganku...
aku paling gak suka, aku gak tau apa kelebihanku, secara spesifik ya..karena aku tak pernah memikirkannya, apalagi kekurangan...aku berasa di todong...suruh sebutin tiga kekuranganku.
Aku bukannya tidak punya kekurangan ataupun tidak mengakui kekuranganku, hanya saja aku lebih suka kalau orang lain yang menyebutkannya karena sesungguhnya kan orang lain yang menilai...sepertinya itu lebih objektif menurutku. Setelah orang lain menilai baru di samakan sama endapatku, di cocokan lah. Benarkah aku seperti itu?
Aku observasi dua orang namya fadhil dan fakhri...
dua anak ABK yang sepertinya sama tapi sebenarnya bertolak belakang sekali...
yang satu sering tantrum....suka meluapkan kemarahan atau kekesalannya dengan menjeduk-jedukan kepala (menyakiti diri) dan juga gigit jari tangannya, sampai bengkak lho itu jari tangannya, kasian...sama suka makan anaknya. Contohnya ni ya...makan kacang yang pedas, dia langsung marah-marah karena kepedesan...tapi mau lagi-mau lagi...tapi yang ini sudah bisa mendengarkan intruksi, jadi kalau di suruh mau melakukan.
yang satunya lagi anteng engga tantrum enggak marah-marah, tapi malasnya minta ampun, kalau udah enggak mau di paksa-paksa juga gak akan jalan...di kasih intruksi jarang di lakuin, tapi sebenarnya dia paham, dia tau hanya malas saja enggak mau mengerjakan. Kalau yang sebelumnya dia marah-marah alias tantrum karena dia memang gak tau apa yang dia lakukan, gak paham, jadi dilampiaskannya pakai marah2.
Aku shock, yakin aku bisa nanganin ini anak?
Tapi kan di juga ciptaan Alloh, ketika dia bisa ditaklukan kan sebenarnya itu bukan karena kehebatan kita, tapi ridhonya Alloh sehingga Alloh memberi kemudahan dengan dia bisa di taklukan. Intinya ada Alloh, yang penting saya harus ikhlas dan tulus bantu mereka dan minta bantuan sama Alloh sesering-seringnya sampai mereka bisa sholeh.
Mudahkan ya Alloh....mampukan aku menjalani, melewati dan mensukseskan tanggung jawab yang sampai padaku di kerjaan ini.aamiin
oh iya nilai plusnya, baru satu hari aku observasi hari senin aku mau field trip lho...ke cikole grafika...
itu mah rejeki yah.
Bismillah ya Alloh aku meminta kepadaMu rizki yang halal, thoyib dan barokah...
jika ini jalannya maka mampukan aku untuk bekerja sebaik mungkin semaksimal mungkin yang aku bisa. Dan semoga jadi ibadah aamiin
Tepat 1 februari aku wawancara di salah satu sekolah swasta di bandung yang berlokasi di arcamanik.
Aku masuk ke Sekolah inklusi yang di dalmya terdapat siswa normal dan ABK, aku melamar sebagai guru pendamping ABK.
Yah, biasanya aku dengar dari teman-temanku tentang mereka yang ABK< dan pengalaman temanku mendampingin ABK.
Sekarang aku nekat memutuskan jadi guru ABK demi mendapatkan gaji minimal satu juta, hahaha
Gila gak sih?
Tapi aku tidak mau gelap mata juga,,,aku sadarkan diriku untuk menjadi guru seutuhnya, untuk menjalani peran guru seutuhnya, yaitu memberikan ilmu yang tulus dan ikhlas...karena itulah yang akan jadi tabunganku di akhirat kelak, lewat mereka anak-anak didikku lah aku bisa sampai ke surga, kenapa tidak kan? Dan karena memberikan ilmu yang tulus dan ikhlas lah yang akan terserap, yang akan menjadi ilmu...
Aku ingin gaji minimal satu juta itu karena terdesak kebutuhan hehe
dan karena aku kurang kreatif...sehingga butuh media untuk menyalurkan bakatku dan mengembangkan diri.
Okay, hari pertama wawancara aku langsung observasi...
setelah dua kali wawancara di tempat yang berbeda aku jadi menyadari, kalau ternyata aku ituh tidak suka di wawancara...di korek-korek tentang kehidupanku, di tanya kelebihan dan kekuranganku...
aku paling gak suka, aku gak tau apa kelebihanku, secara spesifik ya..karena aku tak pernah memikirkannya, apalagi kekurangan...aku berasa di todong...suruh sebutin tiga kekuranganku.
Aku bukannya tidak punya kekurangan ataupun tidak mengakui kekuranganku, hanya saja aku lebih suka kalau orang lain yang menyebutkannya karena sesungguhnya kan orang lain yang menilai...sepertinya itu lebih objektif menurutku. Setelah orang lain menilai baru di samakan sama endapatku, di cocokan lah. Benarkah aku seperti itu?
Aku observasi dua orang namya fadhil dan fakhri...
dua anak ABK yang sepertinya sama tapi sebenarnya bertolak belakang sekali...
yang satu sering tantrum....suka meluapkan kemarahan atau kekesalannya dengan menjeduk-jedukan kepala (menyakiti diri) dan juga gigit jari tangannya, sampai bengkak lho itu jari tangannya, kasian...sama suka makan anaknya. Contohnya ni ya...makan kacang yang pedas, dia langsung marah-marah karena kepedesan...tapi mau lagi-mau lagi...tapi yang ini sudah bisa mendengarkan intruksi, jadi kalau di suruh mau melakukan.
yang satunya lagi anteng engga tantrum enggak marah-marah, tapi malasnya minta ampun, kalau udah enggak mau di paksa-paksa juga gak akan jalan...di kasih intruksi jarang di lakuin, tapi sebenarnya dia paham, dia tau hanya malas saja enggak mau mengerjakan. Kalau yang sebelumnya dia marah-marah alias tantrum karena dia memang gak tau apa yang dia lakukan, gak paham, jadi dilampiaskannya pakai marah2.
Aku shock, yakin aku bisa nanganin ini anak?
Tapi kan di juga ciptaan Alloh, ketika dia bisa ditaklukan kan sebenarnya itu bukan karena kehebatan kita, tapi ridhonya Alloh sehingga Alloh memberi kemudahan dengan dia bisa di taklukan. Intinya ada Alloh, yang penting saya harus ikhlas dan tulus bantu mereka dan minta bantuan sama Alloh sesering-seringnya sampai mereka bisa sholeh.
Mudahkan ya Alloh....mampukan aku menjalani, melewati dan mensukseskan tanggung jawab yang sampai padaku di kerjaan ini.aamiin
oh iya nilai plusnya, baru satu hari aku observasi hari senin aku mau field trip lho...ke cikole grafika...
itu mah rejeki yah.
Bismillah ya Alloh aku meminta kepadaMu rizki yang halal, thoyib dan barokah...
jika ini jalannya maka mampukan aku untuk bekerja sebaik mungkin semaksimal mungkin yang aku bisa. Dan semoga jadi ibadah aamiin
Komentar
Posting Komentar