The Power of Ibu

Dulu aku pernah membayangkan, bagaimana rasanya benar-benar tidak punya uang? Ketika mendengar kabar dari kakak kelas yang kerja di Jakarta, terus harus menghemat karena uang sudah terkuras untuk kebutuhan sehari-hari dan kuliah. Sehingga stok makanan yang ada adalah kwaci. Ya, kwaci stok makanan yang ada kwaci. Mendengar itu otomatis aku jadi membayangkan bagaimana kalau posisiku sepert itu? Waktu itu aku masih kerja di pabrik, yang gaji nya cukup kalau untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri mah. Orang-orang di sekitarku selalu bilang, keluar dari zona nyaman… Aku berpikir “ Apakah kerja di pabrik itu merupakan zona nyaman? Apa buktinya? Toh kerja di pabrik juga berat, kadang di marahi atasan dan berbagai masalah lainnya yang ada dalam kerjaan”. Sekarang aku mengerti, mungkin maksudnya zona nyaman itu, karena di pabrik itu statis, tiap bulan gaji masuk rekening, kurang ada tantangan mungkin kali ya. Sekarang coba bayangkan! Kalau usaha? Usaha itu kan ga jelas kaya kerja di pabrik, istilahnya kalau kita kerja kita dapat rezeki kalau kita gak kerja ya gak dapat. Meskipun dalam usaha mah yang kerja juga belum tentu dapat rezeki hari itu ya. Mungkin lebih kesitu kali ya. Jadi setiap hari itu deg-degan hari ini laku berapa y? hari ini kemana y? hari ini jual apa y? Itu menurut saya ya. Setiap orang memiliki pemikirannya masing-masing. Dan ternyata itu terjadi pada saya, saya merasakan tidak punya uang seperti ynag dulu saya bayangkan. Dan rasanya gak enak banget guys……. Kalau iman gak nancap di hati, beuuuhhh bawaannya sensitif, ngeluh, dan putus asa. Sampai tabungan ibu saya untuk kulaih saya, habis. Di habiskan untuk kebutuhan sehari-hari dan kuliah. Beuuuuhhh rasanya sedih banget. Jadi yah ceritanya waktu saya masih kerja saya suka ngasih ke orang tua, dikiiiiiiiiiiiiit banget itu juga. Tapi yang namanya orang tua ya, ngasih sedikit juga girangnya kaya anak kecil. Terharu mungkin ya, apalagi kalau di kasih banyak ;’( Ya Alloh berikan saya kesempatan untuk mengganti uang orang tua saya yang beliau keluarkan untuk saya, tenaga, jerih payah, dan semua yang orang tua saya korbankan untuk saya. Beri saya kesempatan untuk membalasnya ya Alloh. Kalau tidak bisa di dunia, saya mohon…..di akhirat semoga saya bisa melakukannya. Aamiin aamiin Allohumma aamiin Saya ngasih sedikit karena uangnya pabaliut sama kulaih juga. Jadi dulu itu, ibu saya suka ikut arisan, kadang juga pinjem PNPM, dan kredit-kredit lainnya. Nah misalnya nih dapat arisan,,, uangnya itu tidak di gunakan untuk modal atau memuaskan nafsu dengan jalan-jalan atau belanja, enggak….tapi uangnya itu di kasih ke saya, katanya buat biaya kuliah bisi kurang. Saat itu saya yang masih kerja di pabrik, ga saya terima lah….alhamdulillah ada gitu kalau untuk bayar kuliah. Nah, si uang yang tadi itu, karena saya menolak…tidak lantas di belanjain atau dibuat jadi modal…tapi di tabung….katanya bisi nanti butuh jadi tinggal ambil. Masya Alloh…itu kasih sayang orang tua sama anaknya……kalau durhaka the teungteuingeun pisan nya! Sampailah saya memutuskan untuk resign dari tempat kerja, karena kondisi di tempat kerja udah gak enakeun banget….di tambah lagi kuliah saya yang keteteran…Jadi saya gak bisa ikut ppl karena syarat mata kuliahnya belum di ambil terus…dan saya gak bisa ngambil karena jadwalnya itu bentrok terus sama kerja…jadilah saya resign… Satu bulan dua bulan masih ada lah yah, bekal…apalagi ada jamsostek…jadi di cairin jamsosteknya…lumayan dapat 7 juta gitu yah apa 6 juta? Intinya 5 juta lebih…jadi masih bisa menyambung hidup. Beberapa bulan berikutnya ada tawaran magang dari cv semut…gajinya 5 ratus gitu ya apa 6 ratus lupa. Tapi karena akunya telat terus jadi gajiannya suka kurang. Enak banget tuh waktu kerja di semut, berasa ga kerja…maklum, keluaran pabrik, biasanya kan kerjanya berat hehe. Terus aku dan teman-teman yang perempuan di berhentikan sama semut, sedang ada pengurangan karyawan kayanya. Terus aku berdo’a sama Alloh minta kerjaan…Tawaran banyak tuh, Jadi trainer di ar-rafi perpertemuannya 100-120 satu minggu sekali, terus ada tawaran di SMP Bojongsoang juga ngajar kelas tiga, terus ada lowongan juga di al hikmah.Maa syaa Alloh kuasa Alloh tuh, ketika kita minta langsung di kasih. Akhirnya ambil yang al hikmah dengan pertimbangan, di bojongsoang belum ada panggilan lagi, terus belum bisa naik motor, jarak lumayan jauh. Training juga gak di ambil dengan pertimbangan sudah diterima yang di al hikmah,terus gajinya sama kurang lebih 400…sebenarnya kalau ngejarnya uang mending terima di ar rafi, tapi aku mikirnya ilmu. Aku ingin punya ilmu tk…sehingga aku memutuskan untuk terima di al hikmah. Sam ateh vivi waktu itu. Tapi sayangnya, karena aku lagi ngerjain skripsi, dan akunya malas…jadi ngerjain skripsinya lama….sebenarnya lebih ke bingung sih ngerjainnya kaya gimana, jadi di tunda-tunda. Aku sering bolos tuh waktu di TK, jadi gaji yang ku terima kadang 200, 250, malah pernah 130 gitu yah kalau gak salah mah. Tapi aku bolos sudah perjanjian dengan kepala sekolahnya waktu itu. Awalnya aku mau resign, karena malu bolos terus,,,tapi kepala sekolahnya mengerti jadi aku lanjut ngajar meskipun sering bolos. Satu minggu kadang bolos satu hari…atau kalau urgent satu minggu aku masuknya dua hari.hehe ( tapi sudah kesepakatan ya) Pas kenaikan kelas aku resign, karena waktu itu mulai di berlakukan kontrak hitam di atas putih…dan aku memutuskan resign karena aku gak tau kedepannya seperti apa? Maksudnya lebih ke,,,aku bisa lulus tahun ini gak ya? Karena waktu itu di kampus banyak gossip… Jadi intinya, demi kebaikan bersama aku resign aja. Dan Alhamdulillah akhirnya aku lulus juga tahun ini. Alhamdulillah… Masalahnya uang orang tuaku habis cuy, sama aku….si anak perempuan satu-satunya (sedih banget kalau inget itu), kalau dipikir-pikir orang tua aku itu udah habis banyak buat kuliahin aku….padahal tidak ada terlintas sedikitpun ketika aku ingin kuliah aku akan pakai uang orang tua, qodarulohnya seperti itu. Rezeki untuk menyelesaikan kuliah datang lewat orang tua, Terima kasih ya Alloh….Engkau memang penolong yang maha baik. Sekarang aku ingin menjadi seorang pendidik matematika di daerah cibiru-ujung berung, dengan gaji yang banyak dan berkah, lingkungan yang kondusif untuk ibadah dan amanah, serta jadi jalan untuk aku bisa jadi PNS. Ya Alloh ganti setiap tetes keringat yang orang tua ku keluarkan dengan kebahagiaan, ketenangan, dan keselamatan di dunia dan di akhirat ya Alloh. Aamiin aamiin aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JATUH CINTA

Libur panjang ceritanya

Mahasiswa semester akhir yang akan segera beakhir pakai toga.aamiin( mohon do'anya :))