Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Mengelak

Hal yang paling ingin dihindari Adalah ketika keluarga terutama ibu merajuk padaku ingin aku segera menikah. Di tambah lagi karakter ibuku yang enggak sabaran, katanya lebih cepat lebih baik. Aku bukannya ga mau menikah... Siapa sih orang yang ga mau menikah? Apalagi di islam menikah itu separuh agama, jelas ibadahnya jadi dobel kalau nikah. Masalahnya, jodohnya tuh belum ada...masih suram... Di tambah lagi, menikah itu bukan perkara gampang... Aku ingin menikah itu benar-benar jadi moment penyelamat. Penyelamat dari zina, penyelamat dunia akhirat dan menghasilkan generasi-generasi yang bisa jadi kader islam. Bukan sekedar menikah, terpenuhi kebutuhan lahir batin, mempunyai keturunan dan hidup mengalir... Aku ingin punya pemimpin yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan diriku... Ingin punya pendamping yang bisa membawaku ke syurganya Alloh, bersama-sama membentuk generasi rabbani.. Ah entahlah, aku tak bisa mengelak lagi, aku baru saja wisuda, baru seminggu...tapi ibuku sudah men...
Agak kaget ketika dengar kabar kalau di luar sana sedang sibuk mencari siapa yang akan tinggal di legit, karena aku mau pulang ke garut. Aku shock, "siapa yang bilang mba?" Tanyaku penuh penasaran. "Siapa ya kemarin teh, teh tati asa na mah kalau ga salah teh..waktu pada ngobrol teh" katanya. Deg!! Teh, tati lagi? Tanyaku dalam hati. Ini kali kedua teh tati membuatku sedih....masih terekam jelas dalam ingatan ketika masih tinggal di RG. Ketika aku sedang terlelap di kamar, di ruang tv teh tati dengan asyiknya mengobrol sama ba tuti sambil ngaredok kalau gak salah mah, gak tau sambil ngarujak lupa lagi. Dan yang jadi bahan obrolan adalah aku (neng nuri), qodarullohnya ketika teh tati dengan lancarnya ngobrolin aku, aku terbangun...ngobrolin aku yang gak bisa mengendarai motor..aku kesal sekali saat itu ingin sekali aku melabraknya, tapi ku tahan...aku sedih setiap kali membicarakan tentang aku yang tak bisa mengendarai motor, karena aku juga ingin bisa mengendarai mo...

KAMU

Bismillah... Semoga, ini obrolannya gak ngelantur kemana-mana yaa Hanya ingin sharing aja tentang apa yang dirasakan.. Kebetulan udah lumayan lama hidup ngcamp (hidup bareng dengan orang lain) kaya santri lah kalau di pesantren mah, satu kobong gitu... Kurang lebih ketika wala 2010 aku mulai hidup ngcamp...sekarang udah 2018 berarti 8 tahun sudah saya ngcamp Dari 8 tahun itu berkali-kali saya (kita) pindah rumah dan berkali-kali juga ganti formasi (ganti personil) Dari yang awalnya saya yang paling muda, sampai saya yang paling dewasa sampai sekarang dengan yang hampir sepantaran... Susah, senang, semua gesekan...udah sering saya lalui... Sampai titik dimana saya merasa lelah ketika ada lagi gesekan. Gesekan itu wajar yaaa namanya juga manusia, beda kepala udah pasti beda kemauan... Mungkin karena udah lumayan lama juga hidup ngcamp, dan udah berkali-kali kena gesekan. jadi sekarang mah lebih tenang ngehadapinnya, jadi bukan mikirin lagi ego....tapi bagaimana caranya supaya gesekan i...