Kenapa aku harus marah?

Rasanya saya ingin kabur saja, Tidak di RG... Tidak juga di garut... Ingin memulai sesuatu yang baru tanpa orang -orang mengenal saya, Menghilang selama satu bulan dari tuntutan pertanyaan kapan wisuda, sudah silatirahmi ke siapa, sudah terjual brp, sudah tugaskah, dan semuanya... Sepertinya saya sedang jengah, saya butuh sesuatu untuk menyegarkan fikiran saya, untuk memulihkan semangat saya, untuk mengikis daki-daki adat2n saya, untuk bisa fokus baik pada urusan pribadi maupun pada amanah. Saya bosan... Ketika ada jadwal, selalu saja ada yang tidak mengerjakan, ketika ada sangsi tetap saja seolah tak berarti. Saya cemburu...ketika urusan yang lain lebih di utamakan dari pada urusan di rumah... Sedih rasanya, sehingga seolah -olah hanya saya yang riweuh di rumah (padahal enggak). Apa karena saya yang sering ada di rumah, sehingga yang lain bisa leluasa melakukan apapun sesuai keinginan mereka? Sepertinya saya cape, Ingin kabur tapi rasanya terikat, Engga kabur rasanya mumet.... What should i do?? Entahlah...kenapa sabar itu tidak semudah mengucapkannya. Pantas saja orang sabar itu dekat dengan Alloh, karena memang sulit sekali untuk bisa sabar... Ya Alloh....aku selalu bilang aku ingin pergi selama satu bulan dan melupakan segalanya, tapi pada kenyataannya untuk pergi satu atau dua hari saja saya selalu kepikiran inilah - itulah.... Lalu bagaimana mungkin saya bisa pergi selama pikiran -pikiran itu masih terus mengganggu saya? Karena tanpa saya pun mereka akan baik-baik saja..jadi kenapa saya harus uring-uringan sendiri?/cape sendiri? Sementara mereka saja baik-baik saja, bukankah itu sedikit menyakitimu neng? Arrrrrrrrgh Aku bosan, aku ingin pergi.... Ingin piknik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JATUH CINTA

Libur panjang ceritanya

Mahasiswa semester akhir yang akan segera beakhir pakai toga.aamiin( mohon do'anya :))