Sedikit curcol tentang yang aku rasakan Mungkin di camp ini yang paling mudah emosi adalah saya, maafkan sebenarnya saya sudah mencoba untuk menahan dan bersabar dan kalau ternyata sikap buruk saya masih keluar semoga kalian masih mau memaafkan saya mungkin itu terjadi karena komunikasi kita yang kurang, anatara satu sama lain. sehingga gesekanlah yang terjadi sebenarnya kalau kalian tau keinginan saya itu sederhana ( setidaknya menurut saya ) hehe Entah kenapa yang ada di benak saya ketika saya tinggal bersama, berarti kita harus melakukan beberapa hal bersama (saling bekerja sama ) iya dong... kalau engga gitu apa bedanya antara tinggal bersama sama tinggal sendiri? kalau tidak ada perbedaannya kenapa juga harus tinggal bersama, maka dari itu, saya berfikir ketika tinggal bersama maka semua anggota yang ada dirumah tersebut harus saling bekerja sama satu sama lain, untuk apa? untuk menyukseskan program. programnya apa saja? banyak.... misal program ubudiyah dengan sholat berjamaah minimal sehari 1 kali, tadarus bareng agar yang tidak terbiasa tadarus atau jarang tadarus sedikit demi sedikit jadi mulai terbiasa. Program kebersihan, yang awalnya ketika tinggal sendiri harus melakukan semuanya sendiri, ketika tinggal bersama berarti bisa saling bekerja sama bahu membahu saling membantu agar lebih ringan, lebih cepat dan menguji kekompakan juga. program perbaikan karakter, ketika biasanya kita egois, di camp kita belajar untuk mengalah, menghargai pendapat yang lain, belajar mengerti, dan mau di ingatkan. Karena itu untuk kebaikan kita. program perbaikan kebiasaan, dari yang awalnya santai semoga sedikit demi sedikit lebih gesit, dari yang ceroboh semoga bisa lebih berhati hati dan banyak lagi program yang lainnya, yang intinya saling membantu. Bukan yang rajin rajin...yang malas malas, yang cuek cuek...yang perhatian perhatian, makanya saya suka kesek kalau tidak ada kerjasama diantara kita, dan sedih pada akhirnya muak, Kenapa saya suka ngajak ke pasar untuk belanja? itu karena untuk kebutuhan kita bersama, stok masak 1 minggu sehingga gak perlu repot setiap hari harus ke warung, sementara jarang sekali ada yang sadar untuk mau ke warung, semuanya saling mengandalkan, saling menunggu siapa yang mau sukarela ke warung. masalah tidak berhenti sampai belanja buat stok, ketika bahannya sudah ada yang masaka pun harus pa andel - andel, masih tetap saling menunggu siapa yang mau sukarela mau masak. apa ini? masa setiap hal harus dijadikan aturan sementara aturan yang sudah ada saja sering kali dilanggar.hufft

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JATUH CINTA

Libur panjang ceritanya

Mahasiswa semester akhir yang akan segera beakhir pakai toga.aamiin( mohon do'anya :))