Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

waktu

Entah kenapa malam ini saya ingin berpuisi Tapi tak ada sedikitpun yang terbersit di kepala untuk merangkainya menjadi bait- bait yang indah. Hummmmmhh Waktu... Kau yang tau akan jadi apa nantinya setiap diri Waktu... Kau yang jadi saksi setiap helaan nafas Waktu... Kau yang jadi penentu dari cerita setiap diri Waktu Kau bagian dari sejarah Kau terpatri indah dalam ayat suciNya Sebagai alarm untuk yang hidup Sebagai penunjuk dalam memilih hidup. Akan disia-siakan Atau dibergunakan sampai tak bersisa?

Searching placed part 3

Dihadapkan lagi dengan persoalan yang sama dengan beberapa tahun yang lalu yaitu, mencari rumah buat camp... Dan itu artinya saya galau lagi, saya dilema lagi, dan segala hal yang mampir di benak saya. Dan permasalahannya masih tetap di saya, fokus ke saya. Yaitu dekat dengan tempat kerja. Yang bisa dijangkau dengan jalan kaki. Selaluuuuu di saya.huhmmm Sebenarnya, bukan tak kasian melihat selama ini g punya camp, bukan g mau, juga bukan karena ingin sendiri. Tapi karena saya g bisa naik motor. Sebenarnya itulah masalahnya dari dulu... Kenapa saya selalu ingin dekat dari tempat kerja, karena saya gak bisa bawa motor. Ketika saya ngkost di bunter..rizkinya buat ongkos memang selalu ada alhamdulillah...tapi saya jadi g bisa nabung... Dan sebenarnya saya ingin tempat camp selalu dekat tempat kerja, hanya karena saya masih kerja di pabrik. Mungkin kalau saya sudah keluar dari pabrik saya akan terima dimanapun itu tempat camp, selama tempatnya strategis, aman dan nyaman untuk kita2... Sebe...

Masalah yang ku cari sendiri :(, semoga ada ibroh yg bisa ku ambil

Ketika iri nempel di hati, maka kekurangan diri lah yang serasa jadi tembok besar sebagai pembeda. Memang benar ya, rasa syukur adalah obat yang paling ampuh diantara semua obat. Ketika kau tahu kekuranganmu dan kau tahu cara mengatasinya. Maka fokuslah dengan solusinya, sibukan dirimu dengan hal-hal yang bisa mengabaikanmu pada kekuranganmu. Bukankah untuk menghilangkan 1 kebiasaan jelek butuh 100 kali perbuatan baik? Atau sederhananya meskipun hal kecil (hal yang baik) tapi jika dilakukan secara sering maka lama - kelamaan akan jadi besar,.:D Berubahlah!karena kita kau tidak berubah bersiaplah untuk punah. Kau iri dengan orang lain itu because you feel other that more better than you. Dan itu terjadi karena orang lain berubah sedangkan kau sendiri masih diam, tak bergerak, tak berusaha, tak berkorban, tak menderita, senang berada di posisi nyaman dan itulah tembok pembatasnya. Karena itu berubahlah! Dan ingat! Karena apa kamu berubah dan untuk apa kamu berubah? Pikirkan itu baik - ba...

Pertolongan Alloh itu dekat bagi mereka yang yakin

Mantra saya tadi malam adalah "yang Alloh lihat kan usaha kita" itu terus yang saya ucapkan tadi malam. Ketika saya memutuskan untuk pulang, saya langsung packing barang yang akan saya bawa, saya nyebrang, mampir ke ATM yang ada di POM, dan langsung jalan ke jalan buat nunggu mobil yang jurusan garut. Ketika sampai di jalan, g sampai 2 menit, hujan langsung turun dengan derasnya. Saya langsung berteduh di teras apotek, sambil berfikir apakah akan melanjutkan perjalanan atau tidak, karena hujannya deras sekali. Ketika aku mau mengambil hp, ternyata hp ku tertinggal di kostan. Aku berfikir lamaaaaaaaaaaaaaaa sekali sambil meyakinkan diri bahwa Yang Alloh lihat adalah usaha,usaha, usaha, usaha. Dan setelah berfikir panjang akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kostan. Dan sungguh Alloh maha pembolak balik hati. Hal yang saya inginkan terjadi, pagi-pagi teman saya nur nelpon dan menyatakan untuk ikut training. Semoga saya bisa jadi jalan untuk orang lain bisa jadi baik, atau m...

Ibu

Bismillahirrohmanirrohim… Minggu, 1 Maret 2015 Hari ini saya akan bercerita tentang ibu saya, orang yang berhasil membuat saya galau ketika saya merasakan apa yang namanya hidup. Sedikit cerita tentang hari ini, hari ini aku , adikku (Puji) dan mamah pergi ke garut. Itu adalah pertama kalinya aku pergi ke garut bertiga dengan adikku, ada rasa senang dihatiku ketika kami yang sudah pada besar bisa jalan bersama. Sebenarnya tak ada hal khusus yang kami incar, kami hanya jalan- jalan... Mamah menunjukanku tempat makan langganannya yang baru yaitu di IBC tepatnya di rumah makan saung bambu, mamah bercerita padaku dengan semangatnya ketika membahas tentang saung bambu, tentang nasi tutug oncomnya yang murah... hanya 3500 saja, tahu, tempe, hanya 500, perkedel hanya 1000, pencak kacang dan leunca yang juga hanya 1000, kaya di sule ya, harganya serba seribu.hehehe pokoknya murah2 deh jajanan di sana kaya di warteg tapi tampilan tempatnya ciamik banget, cocok dah buat anak- anak gaul yang hobi...